Senin, 15 Februari 2016

FF Kyuhyun

            Tittle                           : I Wanna be your Cinderella (Chapter 1)
            Author                                    : dewintadwich
Category                     : Romance, NC-21, Yadong, Married life, Kekerasan,Chapter
            Cast                             : Cho Kyuhyun
                                                  Lee Yeon Bi (OC)
             Other Cast                 : Cho Ahra
                                                   dll
          Length                                    : Chapter


Author’s Note:
“Annyeong! Ini fanfiction NC pertama aku! So maklumin aja ya ceritanya yang rada drama korea banget lol! Btw aku suka banget baca ff Kyuhyun yang kekerasan gitu, jadi disini aku buat karakter Kyuhyun cowo yang dingin dan galak hahaha. Hati-hati typo bertebaran! Eits jangan lupa RCL ya!! Karna kritik dan saran kalian yang bakal ngebangun author buat lebih baik lagi. gomawoo! Happy reading!”


            Author POV
            Gemercik air hujan membasahi bumi Seoul pada sore hari ini sehingga menghalangi aktivitas kalangan orang-orang di kota tersebut yang tentunya memiliki status sosial yang berbeda. Di Seoul ada kalangan keluarga kaya yang merupakan pewaris perusahaan, tetapi banyak juga yang merupakan seseorang dari kalangan menengah seperti karyawan perkantoran, namun ada juga kalangan bawah yang harus hidup pontangpanting seperti bekerja part-time setiap harinya, demi mencukupi kehidupannya sehari-hari dan salah satunya seperti Lee Yeon Bi.


            Gadis itu meregangkan badannya lalu melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 5 sore. Itu saatnya dia harus pulang, hari ini begitu melelahkan karena gadis itu harus mencuci beberapa tumpukan piring dan gelas karena The Caffest,yakni  nama sebuah kafe tempat ia bekerja sedang ramai dikunjungi karena hari ini adalah hari minggu.
            Baru saja melangkahkan kakinya ke luar kafe, ia sudah disambut dengan air hujan yang seakan berlomba turun untuk membasahi tubuhnya.


“Aku benci hujan,” Yeon Bi menggerutu , gadis itu bahkan hampir terjungkal ke belakang karena tubuhnya refleks mundur untuk menghindari hujan.


Gadis itu masih berteduh di teras kafe tersebut, gadis itu tak berminat untuk menerobos hujan supaya cepat pulang. Toh tak ada gunanya ia pulang ke apartement nya tepat waktu, tak ada seseorang yang akan menunggunya seperti dulu, karena Ibu nya sudah meninggal 2 tahun yang lalu dan kini ia hidup sendiri. Dan kenyataannya yang akan menunggunya saat ia pulang ke rumah adalah pemilik apartment yang akan menagih uang sewa karena Yeon Bi terlambat membayarnya selama 1 bulan.   Tanpa Yeon Bi sadari, ada dua orang laki-laki bertubuh besar yang memperhatikan gerak-gerik nya dari kejauhan, ya tentu saja mereka adalah seorang bodyguard. Kedua laki-laki tersebut memata-matai Yeon Bi dan melaporkannya kepada seorang pria berumur 50 tahun lebih.


“Iya tuan, kami melihat gadis itu kini sedang berteduh di tempat dia bekerja,” Lapor salah satu bodyguard tersebut dalam pembicaraan telepon.


“Awasi dia dulu, lalu kita tunggu waktu yang tepat untuk membawa nya ke rumah ku,” Sahut seorang pria  bernama Lee Byun Suk yang merupakan sosok Ayah biologis dari Lee Yeon Bi.


Kyuhyun POV
Aku benci suasana rumah besar ini, rumah ini dipenuhi oleh orang-orang serakah. Rumah ini juga dipenuhi oleh orang-orang yang menaruh kebencian terhadapku karena aku adalah seorang anak wanita simpanan. Aku tak tahu mengapa aku bisa dibesarkan di rumah ini. Mereka tak pernah menaruh simpati terhadapku, mereka selalu menganggapku seorang pembawa sial di rumah ini. Dan sialnya kebencian mereka bertambah ketika aku ditunjuk oleh ayahku untuk menjadi CEO CHO Group, sebuah perusahaan yang memang dikelola oleh keluarga ku sendiri. Aku memiliki satu orang kakak tiri yakni Cho Ahra, lalu mempunyai ibu tiri yang merupakan ibu kandung kakak ku dan ‘istri sah’ Ayah ku. Kakak  ku Cho Ahra sudah mempunyai suami bernama Lee Sung Hoon yang merupakan seorang pengacara terkenal. Aku sangat benci ketika makan malam bersama mereka.


“Kyuhyun-ah bagaimana kabar perusahaan? Apa baik-baik saja?” Ayah ku membuka suara.


“Seperti yang appa lihat, kini Cho Group berkembang pesat kan?” Aku menjawab dengan angkuh sambil memainkan garpu steak ku, aku sangat senang ketika menunjukkan keangkuhan ku di depan mereka, dari sudut mataku, terlihat wanita yang merupakan ibu tiriku sedang memotong steak nya dengan tidak sabaran menandakan  ia begitu iri padaku. Tsk.Dan aku menunggu dimana wanita itu memulai pertengkaran lagi.


“Baguslah kalau begitu,” Ayah ku bernafas lega.


“Ya! Kenapa kau sangat tidak adil. Ahra mau kau kemanakan? Kenapa setelah dia menyelesaikan pendidikan nya di amerika kau sama sekali tak memberikannya pekerjaan dan membiarkannya duduk di rumah saja?! Kau tidak adil! Cho Ah Ra adalah anak kandungmu,” ku lihat Cho Il Hwa—ibu tiriku mulai menunjukkan amarahnya, aku pun menyeringai sambil berpura-pura tidak tahu dengan melanjutkan menguyah steak ku. Aku sangat senang ketika mereka bertengkar.


“Eomma, aku baik-baik saja. Jangan memulai keributan,” Ku lihat kakak ku berusaha menenangkan wanita itu, tsk.


“Cho Ahra itu perempuan, lagipula Ahra sudah bersuami. Dia harusnya mengurus anaknya dan tidak harus ku tempatkan di perusahaan,” Ayahku menyanggah. Kini aku tersenyum kemenangan melihat mereka memulainya lagi, aku melirik Sung Hoon—kakak iparku sebentar, ia ternyata memergoki ku sedang tersenyum kemenangan.


“Tapi Cho Ahra belum hamil, jadi kenapa ia harus duduk duduk di rumah?” Ku dengar wanita itu meninggikan volume suaranya.


“Sudahlah eomma, aku juga belum siap memegang perusahaan. Lagipula Kyuhyun kan adik ku, dia juga satu-satunya laki-laki generasi Cho Group,” Cho Ahra menenangkan Ibu ku lagi. Tsk, dasar munafik. Cho Ahra selalu berpura-pura simpati terhadapku ketika di depan Ayah padahal ia juga sangat membenciku.


“Ayahmu tidak adil, kenapa anak simpanan ini yang harus memegang perusahaan?! Kau adalah pembawa sial, bahkan Ibumu sendiri meninggal karena ulahmu di kecelakaan itu tsk,”


Oh tidak....ku mohon jangan katakan itu lagi. Aku berusaha meredam emosi ku yang kini membuncah, aku mengepal tangannku dengan kuat, aku sangat marah ketika mereka mengatakan perkataan itu lagi, mengatakan dua kata yang selalu membuat amarah ku naik, ‘anak simpanan’. Terlebih aku sangat marah ketika wanita itu mengungkit kejadian yang membuat Ibu ku meninggal yang disebabkan oleh diriku sendiri.


“Ya! Il Hwa!” Ayahku berteriak, sementara aku kini menunduk, berusaha tak ingin menyaksikan pertengkaran itu lagi.


“Hah kau berselingkuh dan wanita jalang itu melahirkan anak. Dan sekarang anak itu menjadi penerus perusahaan. Tidak kusangka wanita jalang itu dan anaknya mendapatkan poin keberuntungan,”


Mendengar perkataan wanita itu, aku langsung terkesiap, aku tidak tahan. Aku mengenggam pisau steak ku dengan erat, bahkan kepalan tanganku sangat erat hingga kuku-kuku jari ku memutih.


“Jangan memulainya lagi!” Aku berdiri dan berteriak sambil menodongkan pisau steak ke arah wanita itu.


“Ya! Akan ku bunuh kau dengan tanganku!,” Aku memajukan tubuhku, dan menodongkan pisau steak itu, namun Sunghoon kakak iparku segera mencegah ku dan berusaha melepaskan pisau steak itu dari tanganku.


“Kyuhyun hentikan!!” Sunghoon berteriak padaku dan berusaha menahan tubuhku.


“Lepaskan aku,” Aku menatap Sunghoon dengan sinis, lalu melihat Il Hwa dan Ahra yang mengatup mulutnya.


“Appa,” Sung Hoon menunjuk Ayahku, ternyata penyakit jantung ayahku kambuh. Ku lihat Ahra dan wanita itu berhambur untuk menolong ayahku yang kini tengah dalam keadaan pingsan. Sementara aku masih terdiam dan berdiri di tempatku, aku sama sekali tak berminat untuk melihat kondisi Ayahku. Aku pun melenggang pergi tanpa memperdulikan kakak ku yang sudah berteriak memanggilku berkali-kali.
Beginilah kondisi rumah besar ini, mereka tidak akan pernah menganggap kehadiran ku di rumah ini.


Yeon Bi POV
Kring...Kring...
Suara gaduh apa itu? Ah dasar, aku sangat benci ketika ada yang menganggu waktu tidurku. Mataku masih terpejam dan sama sekali tak berminat untuk membuka mataku. Sinar matahari menerpa wajahku melalui ventilasi kamar ku, aku pun dengan terpaksa membuka mataku. Ah ternyata daritadi alarm ku berbunyi, aku pun segera mematikan benda bulat itu. Kini aku sudah 100 persen tersadar dari tidurku, aku benci jadi perempuan miskin. Terkadang aku berpikir mengapa aku harus dilahirkan miskin, tsk..lagi lagi aku berpikir seperti itu lagi. Aku menatap kosong langit-langit kamarku, aku benci dengan hidupku sendiri. Kenapa aku harus bekerja setiap hari demi mendapatkan beberapa uang won yang tidak bisa membuatku kaya? Gadis-gadis di luar sana bahkan sibuk membelanjakan uangnya untuk berburu tas,sepatu terbaru yang harga nya dua kali lipat dari gajihku. Aku juga bukan perempuan beruntung seperti yang ada di dalam drama, dicintai oleh seorang CEO dan menjadi kaya. Aku tersadar jika aku mengkhayal terlalu jauh, pria biasa saja tidak ada yang mau menatap perempuan miskin sepertiku, apalagi pria kaya. Lagi-lagi aku mendesah, aku mengetuk kepala ku sendiri.


“Aku selalu mengeluh,” Aku pun beranjak dari tempat tidurku, dan masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah gontai.


Sehabis mandi, aku menyisir rambutku yang setengah basah. Kantung mata ku bertambah besar saja, aku menatap prihatin tubuhku dari pantulan cermin. Kini aku sudah rapi, aku pun bersiap berangkat kerja.


Author POV
“Keadaan tuan Cho baik-baik saja. Ini sudah seminggu. Untunglah kemarin penyakit jantungnya kambuh dalam bentuk yang ringan,”


Kyuhyun menyimak rentetan kata-kata yang diucapkan seorang dokter didepannya bersama Ahra dan Ibunya. Kini ia bisa bernafas lega karena Ayahnya sudah sembuh. Ia ingat seminggu yang lalu, penyakit jantung Ayah nya kambuh karena pertengkaran Kyuhyun dengan Ibu tirinya itu. Dokter pribadi keluarga nya tersebut pun berpamitan pergi, sementara Il Hwa si ibu tiri masih menatap tajam ke arah Kyuhyun.


“Ini semua gara-gara perbuatan mu!” Il Hwa merutuk ke arah Kyuhyun lalu berbalik dan memutuskan untuk pergi.


“Kyuhyun-ah, nuna harap kejadian ini tak terulang lagi,” Cho Ahra berbicara pada Kyuhyun dengan pandangan penuh harap.


“Tsk, ya mestinya nuna mengatakan hal ini pada ibu mu itu. Bukan dengan ku,” Kyuhyun menyergah perkataan Ahra kakaknya.


“Ya! Kyuhyun-ah berani nya kau,”


“Bukannya Nuna bilang jangan memulainya?. Nuna..aku lelah, aku ingin berangkat kerja. Jangan ganggu aku dengan ocehan mu yang ujung-ujungnya kau sangkut pautkan dengan posisiku sebagai anak simpanan. Aku ingin hidup dengan tenang,” Kyuhyun menatap Ahra datar.


Kyuhyun pun kini berangsur pergi masuk ke dalam kamarnya, sekilas ia mendengar jika Ibu tirinya sedang mengumpati dirinya bersama Ahra. Kyuhyun sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Kyuhyun pun memasang dasi berwarna biru dongker dengan motif garis, dasi kesukaannya. Baru saja merekatkan dasi nya, Kyuhyun sudah mendengar suara ketukan dari luar pintu kamarnya.


“Hmm, silahkan masuk,” Kyuhyun menyahuti.


“Kyuhyun-ah,” Kyuhyun mendapati suara berat Ayah nya, ternyata pria itu sedang berdiri di ambang pintu kamarnya.


“Kenapa Appa kesini?” Kyuhyun menghampiri Ayah nya.


“Ayo kita ke ruang tamu, ada hal yang harus dibicarakan,”


Kyuhyun pun mengikuti langkah Ayah nya, lagi-lagi ia harus berkumpul dengan keluarga ini. Ahra, Sunghoon dan Ibu tirinya sudah duduk manis di ruang tamu dan menatap Kyuhyun yang menuruni satu persatu anak tangga rumahnya. Kini Kyuhyun duduk di samping kakaknya.


“Apa yang ingin kalian bicarakan?” Kyuhyun membuka suaranya.


“Appa sudah memberitahumu sejak lama kan, bahwa kau akan menikah dengan anak anggota dewan Lee Byun Suk,”


“Oh itu, lalu apa masalahnya?”


“Pernikahan mu dengan anak dewan Lee akan dipercepat,” Ayah Kyuhyun kembali melanjutkan perkataannya.


“Kenapa dipercepat?” Kyuhyun menyanggah dengan nada tak terima.


“Para petuah keluarga kita sudah protes dengan Appa, mereka bilang jika penerus perusahaan ini harus mempunyai keturunan, jika tidak..Appa tidak yakin kalau kau akan  menjadi penerus Cho Group,”


“Hah dasar, sudah ku tebak,” Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar sambil mengacak rambut nya.


“Pertemuan keluarga kita dengan keluarga Lee Byun Suk akan diadakan besok, pernikahan ini dipercepat juga karna Lee Byun Suk akan mencalonkan diri menjadi presiden, jadi sebelum pemilu ia ingin anaknya segera dinikahkan dengan mu,” Kyuhyun menyimak perkataan Ayahnya.


“Baiklah, aku tidak masalah. Lagi pula pernikahan ini tidak ada yang menghalanginya, aku tidak punya pacar jadi nikahkan saja,” Kyuhyun menjawab pasrah.

“Yeobo, apa aku boleh bertanya sesuatu dengan Kyuhyun?” Il Hwa meminta izin pada suaminya, dan dibalas dengan anggukan oleh Tuan Cho.


“Kyuhyun-ah apa kau masih berhalusinasi?” Tiba-tiba Il Hwa bertanya, Sontak seisi ruangan tersebut menatap Kyuhyun dengan prihatin, Kyuhyun mendongakkan kepalanya.


“Apa maksud Eomma?” Kyuhyun menyahuti Ibu tirinya.


“Kyuhyun-ah kemarin kau memanggil pelayan rumah ini dengan sebutan ‘eomma’, apa kau meminum obat penenang mu dengan rutin?” Cho Ahra menimpali lalu menatap Kyuhyun khawatir.


“Kalian tidak perlu mengkhawatirkanku,” Kyuhyun mengepal tangannya dengan kuat, ia seolah-olah diperlakukan seperti orang yang sakit jiwa.


“Kyuhyun-ah sebentar lagi Appa sudah memanggilkanmu psikiater, dia akan memberikanmu solusi,” Ayah Kyuhyun menimpali.


“Tidak perlu, aku bukan orang gila. Apa kalian mengerti?” Kyuhyun menatap tajam Ayah nya.


“Ini demi kebaikan mu Kyuhyun-ah, sebelum kau menikah kau harus sembuh. Kau selalu saja berhalusinasi dan mengingat kecelakaan itu,” Il Hwa melanjutkan perkataannya.


“Tidak usah ikut campur urusann ku!” Emosi Kyuhyun makin membuncah.


“Kyuhyun-ah ini demi istrimu nanti, kau tau..kau selalu menyakiti orang-orang di sekitarmu, lalu kau juga selalu berhalusinasi tentang Ibumu, temuilah psikiater, sebelum kau menikah,” Ahra menimpali.


Brakk! Kyuhyun memukul meja di depannya, membuat keluarga nya begitu terkejut. Ini tidak adil, ia tidak mau diperlakukan seperti ini lagi, seolah-olah ia adalah orang gila.


“Aku tidak gila!” Kyuhyun berteriak.


“Kyuhyun-ah hentikan!” Sunghoon ikut berdiri, namun Ahra, Il Hwa dan Ayahnya hanya terdiam menatap Kyuhyun.


“Kalian sudah keterlaluan. Kalian menganggapku gila? Aku tidak gila! Sudah ku katakan aku tidak gila!” Kyuhyun mencoba mengatur nafasnya yang tak beraturan.


“Cepat turuti perkataan Appa dan temuilah psikiater!” Ayah Kyuhyun ikut berdiri sambil menunjuk Kyuhyun.


“Tidak! Aku tidak mau! Aku tidak gila!”


Kyuhyun kembali berteriak, lalu berangsur pergi tak memperdulikan keluarganya. Ia sudah sangat marah, keluarga nya terus saja memperlakukannya seperti ini. Tsk, Kyuhyun sudah muak. Kyuhyun pun melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, ia tak peduli dengan jalanan yang ramai. Saat berhenti di lampu merah, Kyuhyun melihat seorang wanita yang tampak dikenalnya, wanita yang selalu menatapnya hangat dan tak pernah berbicara kasar padanya. Ia begitu merindukan sosok itu, merindukan suara wanita itu. Merindukan Ibu nya. Kyuhyun pun menghentikan kendaraannya di depan toko, dengan cepat ia mengejar wanita yang diyakini nya adalah Ibu nya. Kyuhyun berlari mengejar wanita itu. Persetan dengan halusinasi yang keluarga nya katakan, Kyuhyun merasa ini tampak nyata, dan ia yakin ia sedang tidak berhalusinasi.


“Eomma! Jangan pergi!” Kyuhyun mengejar wanita itu dengan langkah gontai, ia mengendurkan dasinya dan menatap nanar wanita yang membelakanginya tersebut.


“Eomma!!” Kyuhyun memanggil wanita itu dengan suara yang serak.


“Eomma ku mohon!” Kyuhyun masih memanggil wanita itu, namun wanita itu sama sekali tak mengindahkan Kyuhyun yang memanggilnya.


Author POV
Yeon Bi berlari dengan kencang, bisa-bisanya ia terlambat. Gadis itu melirik jam tangannya, sial ia terlambat 10 menit. Bisa-bisa tuan Kim akan memarahinya habis-habisan. Saat tiba di persimpangan jalan tempat untuk menyebrang, Yeon Bi mendengar samar-samar suara pria yang berkali-kali memanggil Ibunya. Dasar pria aneh—pikir Yeon Bi. Gadis itu mendongakkan kepalanya, melihat tanda untuk menyebrang sudah hijau, gadis itu pun kembali melanjutkan langkahnya dengan berlari.


“Eomma!” Lagi-lagi Yeon Bi mendengar suara pria yang berteriak. Namun Yeon Bi tak memperdulikannya, ia berlari kecil. Cuaca Seoul juga sedang tak mendukung, sebentar lagi pasti akan turun hujan.


Yeon Bi berhenti berlari saat merasa tangannya ditarik oleh seseorang, Yeon Bi pun memutar kepalanya. Ia melihat seorang pria jangkung menatapnya nanar, dan menarik pergelangan tangannya dengan kuat seakan-akan tak mau membiarkan dirinya pergi. Yeon Bi mengernyit, tidak ada sepatah kata pun yang dikatakan pria berkulit putih tersebut. Ternyata yang menarik pergelangan tangannya adalah Cho Kyuhyun.


Kyuhyun pun menarik wanita tersebut ke dalam pelukannya, sontak Yeon Bi terkejut ketika pria tersebut tiba-tiba memeluknya, Yeon Bi bersandar pada dada bidang Kyuhyun. Sangat nyaman ketika ia menghirup aroma maskulin pria tersebut, namun ia masih tak mengerti apa penyebab pria tersebut memeluknya dan mendekapnya erat seperti ini. Blush, pipi Yeon Bi memerah ketika ia menyadari orang-orang di sekitar mereka berbisik, Yeon Bi baru sadar jika ia berpelukan di tengah jalan dan orang-orang sibuk berlalu lalang untuk menyebrang. Yeon Bi pun mendorong kuat tubuh Kyuhyun, hingga pelukan mereka terlepas.


“Ya! Kau sangat tidak sopan!” Yeon Bi memekik ke arah Kyuhyun, ia masih mengatur deru nafasnya dan jantungnya yang berdegup kencang.


“Eomma! Aku menemukanmu!” Kyuhyun tersenyum tipis sambil menatap kosong ke arah Yeon Bi.


“Hah? Eomma?” Yeon Bi menyahuti Kyuhyun, Yeon Bi bisa menarik opsi jika pria di hadapannya kini tengah berhalusinasi.


“Maaf aku bukan Ibumu,” Yeon Bi pun melenggang pergi, namun pria itu lagi-lagi menarik lengannya.


Kyuhyun menatap wanita di depannya dengan tatapan kerinduan, namun detik berikutnya wajah wanita tersebut berubah menjadi wanita muda. Kyuhyun sedikit mengendurkan gengamannya pada Yeon Bi. Ternyata benar, ia sudah berhalusinasi. Wanita yang dikejarnya bukanlah sosok Ibu nya.  Tanpa disadari keduanya, tanda rambu penyebrangan sudah berwarna merah. Yeon Bi masih mengernyitkan dahinya ketika pria di hadapannya tak membiarkannya pergi. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara klakson mobil dari kejauhan. Yeon Bi sangat terkejut dan berusaha berlari, namun tangan Kyuhyun masih menariknya dan masih menatapnya dengan tatapan kosong.


“Tuan! Ada mobil di depan mu!” Yeon Bi berusaha melepaskan genggaman Kyuhyun.


“Tuan! Ku mohon!” Yeon Bi memohon, namun Kyuhyun tak menghiraukannya.


“Oh tidak! Awas!”


Yeon Bi mendorong Kyuhyun, tiba-tiba ada sebuah mobil melaju dengan kencang. Kyuhyun pun tersungkur dekat trotoar jalan, sementara wanita yang ia yakini sebagai Ibunya sudah terkapar di jalan dengan kondisi tidak sadarkan diri. Rintik-rintik hujan pun membasahi jalanan Seoul. Kyuhyun masih tak bergeming. Orang-orang pun berdatangan melihat kondisi Yeon Bi dan berusaha memanggil ambulans untuk pertolongan pertama, sementara Kyuhyun, ia begitu gemetar dan kejadian ini mengingatkannya pada kejadian 10 tahun lalu. Kecelakaan ia bersama Ibu nya.


“Eomma...,” Kyuhyun meracau tak jelas.


Kejadian ini sangat sama, Ibu Kyuhyun meninggal karena menyelamatkan Kyuhyun, sehingga tubuh Ibu nya terhempas ke jalanan setelah ditabrak sebuah mobil dan akhirnya dinyatakan meninggal. Kyuhyun seperti mengalami sebuah de-javu. Mata Kyuhyun pun terpejam, dan ia tak sadarkan diri.


I Wanna Be Your Cinderella

Lee Yeon Bi perlahan membuka matanya, kepala nya terasa pening, samar-samar retina matanya menangkap kedua wanita berbaju hitam putih yang tengah duduk di pinggir ranjang nya. Mata Yeon Bi pun terbuka. Ia tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi. Tunggu dulu..kenapa dirinya bisa ada di kamar sebesar ini? Yeon Bi pun terduduk lalu menatap bingung kedua pelayan di hadapannya.

“Dimana aku?” Yeon Bi membuka suaranya.

“Nona baru saja mengalami kecelakaan, nona sudah 1 hari tidak sadar dan dirawat di rumah sakit. Dokter bilang keadaan nona baik-baik saja, jadi tuan besar membawa nona pulang ke rumah,” Salah satu pelayan justru menjawab apa yang bukan ditanyakan oleh Yeon Bi.

“Aku bertanya, aku dimana? Aku tidak tanya bagaimana keadaanku,” Yeon Bi merutuk sebal pada pelayan tersebut.

“Tunggu dulu nona, kami harus memberitahu keadaan anda pada tuan besar,” Tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yeon Bi, pelayan tersebut justru pergi untuk memanggil si tuan rumah.

Yeon Bi pun memutuskan untuk berdiri, walaupun kepala nya masih sangat sakit. Ia meraba tangan sebelah kirinya yang lecet, sebenarnya apa yang terjadi? Demi Tuhan, Yeon Bi tak ingat apa-apa tentang kejadian yang menimpanya. Tak lama waktu berselang, Yeon Bi dikejutkan dengan kehadiran seorang pria berusia 50 tahun di ambang pintu kamar tersebut. Yeon Bi langsung memutar kepalanya.

“Maaf, anda siapa?” Yeon Bi membuka suaranya dengan tatapan bingung.

Tanpa bicara apa-apa, pria itu segera merengkuh Yeon Bi ke dalam pelukannya, aneh. Siapa dia? Yeon Bi sama sekali tak mengenalinya. Kepala Yeon Bi rasanya berputar-putar mengetahui fakta jika ia sudah berada di rumah milik orang kaya dan dipeluk oleh si pemilik rumah. Apa maksudnya semua ini? Yeon Bi pun segera melepaskan pelukan pria tua itu.

“Anda siapa?” Yeon Bi bertanya dengan hati-hati.

“Aku ayahmu Yeon Bi-ya, Appa sangat merindukanmu,”

“Appa?”

Yeon Bi ingat ketika ia berusia 2 tahun Ayah dan Ibunya bercerai. Hubungan kedua orang tua nya tidak direstui oleh kedua orang tua Lee Byun Suk yang merupakan ayah Yeon Bi. Sejak saat itu Ibu Yeon Bi membawa dirinya pergi ke Busan dan Ibu nya berusaha untuk menjauhi Yeon Bi dari ayahnya. Kehidupan Yeon Bi dan Ibu nya pun tak seperti Lee Byun Suk. Setelah bercerai, setahun kemudian Lee Byun Suk menikah lagi namun dari pernikahan keduanya ia tak dikaruniai anak. Selama ini Yeon Bi memang tak pernah mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Ayah nya selama ini. Ia akui, ia sangat merindukan sosok yang kini berada di hadapannya. Yeon Bi pun segera memeluk Lee Byun Suk kembali.




Kyuhyun POV
Samar-samar aku melihat keluarga ku kini tengah berkumpul mengelilingiku. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan ku. Aku juga tidak ingat kejadian yang telah menimpaku. Sekarang pandangan ku terasa jelas, ada Ayah, Ibu , Kakak ku dan Kakak ipar ku yang tengah berdiri menatapku. Ada apa?

“Apa yang terjadi?” Aku menggumam dengan suara sedikit parau.


“Kau mengalami kecelakaan Kyuhyun-ah, untunglah kau hanya pingsan dan tidak mengalami luka,” Ahra Nuna menjelaskan padaku apa yang terjadi.


“Appa akan memanggilkan dokter untuk memeriksa keadaanmu,” Aku hanya mengangguk mendengar suara Ayahku, benar, tubuhku baik-baik saja, aku tidak merasa sakit pada salah satu organ tubuhku.


“Kyuhyun-ah apa kau tau? Karna kau, pertemuan untuk membicarakan pernikahanmu dengan anak anggota dewan Lee Byun Suk batal,” Wanita itu lagi-lagi membuka suaranya untuk menghinaku.


“Eomma,” Ahra Nuna menarik lengan wanita itu, lalu berangsur pergi.


Aku sudah terbiasa dengan perkataan Ibu tiriku, jadi aku sama sekali tak menghiraukannya. Aku pun berdiri dan bersiap-siap untuk meninggalkan rumah sakit ini.Tsk,jika mengingat pernikahan itu aku jadi muak, aku sudah tahu persis bahwa pernikahan ini hanyalah urusan bisnis semata, dan aku lah yang akan menjadi perantara bisnis mereka.

Yeon Bi POV
            Sudah 1 bulan aku tinggal di rumah besar ini, aku hidup dengan sangat tenang. Tuhan berarti sangat adil, sepeninggal Ibu ku aku selalu hidup miskin dan bekerja part-time untuk tetap hidup. Kini aku sudah terbiasa dengan kehidupan orang kaya, seperti yang aku inginkan. Aku tak perlu lagi bersusah payah bekerja untuk mendapatkan beberapa uang won lagi. Tak disangka jika aku adalah seorang anak Lee Byun Suk, anggota dewan terkenal seantero korea yang akan mencalonkan diri menjadi presiden. Aku juga hidup bersama Ibu tiriku, ia sangat baik denganku dan memperlakukanku dengan sangat baik seperti anak kandungnya sendiri. Tuhan..terima kasih. Aku sangat bahagia dengan kehidupan ku sekarang. Mimpi ku semua nya sudah menjadi kenyataan.



            Kini aku menatap diriku di pantulan cermin kamar besar ku, aku sudah sangat cantik. Dan mimpiku yang terakhir adalah menjadi pasangan seorang pangeran. Haha konyol memang, aku menerima saja perjodohan ini tanpa sedikit pun berniat untuk menolaknya. 2 minggu yang lalu Ayah ku memang menjelaskan tentang perjodohan ini, aku harus membahagiakan dirinya, aku tau pria pilihannya adalah yanng terbaik untuk ku. Aku dengar nama pria yang akan menikah dengan ku bernama Cho Kyuhyun, seorang pria yang merupakan penerus CHO Group. Kini aku tengah bersiap-siap untuk pergi ke acara pertemuan keluarga antara keluarga ku dan keluarga CHO Group. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar