Tittle :
I Wanna be your Cinderella (Chapter 1)
Author : dewintadwich
Category :
Romance, NC-21, Yadong, Married life, Kekerasan,Chapter
Cast : Cho Kyuhyun
Lee Yeon Bi (OC)
Other Cast :
Cho Ahra
dll
Length :
Chapter
Author’s Note:
“Annyeong! Ini fanfiction NC
pertama aku! So maklumin aja ya ceritanya yang rada drama korea banget lol! Btw
aku suka banget baca ff Kyuhyun yang kekerasan gitu, jadi disini aku buat
karakter Kyuhyun cowo yang dingin dan galak hahaha. Hati-hati typo bertebaran!
Eits jangan lupa RCL ya!! Karna kritik dan saran kalian yang bakal ngebangun
author buat lebih baik lagi. gomawoo! Happy reading!”
Author POV
Gemercik
air hujan membasahi bumi Seoul pada sore hari ini sehingga menghalangi
aktivitas kalangan orang-orang di kota tersebut yang tentunya memiliki status
sosial yang berbeda. Di Seoul ada kalangan keluarga kaya yang merupakan pewaris
perusahaan, tetapi banyak juga yang merupakan seseorang dari kalangan menengah seperti
karyawan perkantoran, namun ada juga kalangan bawah yang harus hidup pontangpanting
seperti bekerja part-time setiap harinya, demi mencukupi kehidupannya
sehari-hari dan salah satunya seperti Lee Yeon Bi.
Gadis
itu meregangkan badannya lalu melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 5
sore. Itu saatnya dia harus pulang, hari ini begitu melelahkan karena gadis itu
harus mencuci beberapa tumpukan piring dan gelas karena The Caffest,yakni nama sebuah kafe tempat ia bekerja sedang
ramai dikunjungi karena hari ini adalah hari minggu.
Baru
saja melangkahkan kakinya ke luar kafe, ia sudah disambut dengan air hujan yang
seakan berlomba turun untuk membasahi tubuhnya.
“Aku
benci hujan,” Yeon Bi menggerutu , gadis itu bahkan hampir terjungkal ke
belakang karena tubuhnya refleks mundur untuk menghindari hujan.
Gadis
itu masih berteduh di teras kafe tersebut, gadis itu tak berminat untuk
menerobos hujan supaya cepat pulang. Toh tak ada gunanya ia pulang ke
apartement nya tepat waktu, tak ada seseorang yang akan menunggunya seperti
dulu, karena Ibu nya sudah meninggal 2 tahun yang lalu dan kini ia hidup
sendiri. Dan kenyataannya yang akan menunggunya saat ia pulang ke rumah adalah
pemilik apartment yang akan menagih uang sewa karena Yeon Bi terlambat
membayarnya selama 1 bulan. Tanpa Yeon
Bi sadari, ada dua orang laki-laki bertubuh besar yang memperhatikan
gerak-gerik nya dari kejauhan, ya tentu saja mereka adalah seorang bodyguard.
Kedua laki-laki tersebut memata-matai Yeon Bi dan melaporkannya kepada seorang
pria berumur 50 tahun lebih.
“Iya
tuan, kami melihat gadis itu kini sedang berteduh di tempat dia bekerja,” Lapor
salah satu bodyguard tersebut dalam pembicaraan telepon.
“Awasi
dia dulu, lalu kita tunggu waktu yang tepat untuk membawa nya ke rumah ku,”
Sahut seorang pria bernama Lee Byun Suk
yang merupakan sosok Ayah biologis dari Lee Yeon Bi.
Kyuhyun POV
Aku
benci suasana rumah besar ini, rumah ini dipenuhi oleh orang-orang serakah.
Rumah ini juga dipenuhi oleh orang-orang yang menaruh kebencian terhadapku
karena aku adalah seorang anak wanita simpanan. Aku tak tahu mengapa aku bisa
dibesarkan di rumah ini. Mereka tak pernah menaruh simpati terhadapku, mereka
selalu menganggapku seorang pembawa sial di rumah ini. Dan sialnya kebencian
mereka bertambah ketika aku ditunjuk oleh ayahku untuk menjadi CEO CHO Group,
sebuah perusahaan yang memang dikelola oleh keluarga ku sendiri. Aku memiliki
satu orang kakak tiri yakni Cho Ahra, lalu mempunyai ibu tiri yang merupakan
ibu kandung kakak ku dan ‘istri sah’ Ayah ku. Kakak ku Cho Ahra sudah mempunyai suami bernama Lee
Sung Hoon yang merupakan seorang pengacara terkenal. Aku sangat benci ketika
makan malam bersama mereka.
“Kyuhyun-ah
bagaimana kabar perusahaan? Apa baik-baik saja?” Ayah ku membuka suara.
“Seperti
yang appa lihat, kini Cho Group berkembang pesat kan?” Aku menjawab dengan
angkuh sambil memainkan garpu steak ku, aku sangat senang ketika menunjukkan
keangkuhan ku di depan mereka, dari sudut mataku, terlihat wanita yang
merupakan ibu tiriku sedang memotong steak nya dengan tidak sabaran menandakan ia begitu iri padaku. Tsk.Dan aku menunggu
dimana wanita itu memulai pertengkaran lagi.
“Baguslah
kalau begitu,” Ayah ku bernafas lega.
“Ya!
Kenapa kau sangat tidak adil. Ahra mau kau kemanakan? Kenapa setelah dia
menyelesaikan pendidikan nya di amerika kau sama sekali tak memberikannya pekerjaan
dan membiarkannya duduk di rumah saja?! Kau tidak adil! Cho Ah Ra adalah anak
kandungmu,” ku lihat Cho Il Hwa—ibu tiriku mulai menunjukkan amarahnya, aku pun
menyeringai sambil berpura-pura tidak tahu dengan melanjutkan menguyah steak
ku. Aku sangat senang ketika mereka bertengkar.
“Eomma,
aku baik-baik saja. Jangan memulai keributan,” Ku lihat kakak ku berusaha
menenangkan wanita itu, tsk.
“Cho
Ahra itu perempuan, lagipula Ahra sudah bersuami. Dia harusnya mengurus anaknya
dan tidak harus ku tempatkan di perusahaan,” Ayahku menyanggah. Kini aku
tersenyum kemenangan melihat mereka memulainya lagi, aku melirik Sung
Hoon—kakak iparku sebentar, ia ternyata memergoki ku sedang tersenyum
kemenangan.
“Tapi
Cho Ahra belum hamil, jadi kenapa ia harus duduk duduk di rumah?” Ku dengar
wanita itu meninggikan volume suaranya.
“Sudahlah
eomma, aku juga belum siap memegang perusahaan. Lagipula Kyuhyun kan adik ku,
dia juga satu-satunya laki-laki generasi Cho Group,” Cho Ahra menenangkan Ibu
ku lagi. Tsk, dasar munafik. Cho Ahra selalu berpura-pura simpati terhadapku ketika
di depan Ayah padahal ia juga sangat membenciku.
“Ayahmu
tidak adil, kenapa anak simpanan ini yang harus memegang perusahaan?! Kau
adalah pembawa sial, bahkan Ibumu sendiri meninggal karena ulahmu di kecelakaan
itu tsk,”
Oh
tidak....ku mohon jangan katakan itu lagi. Aku berusaha meredam emosi ku yang
kini membuncah, aku mengepal tangannku dengan kuat, aku sangat marah ketika
mereka mengatakan perkataan itu lagi, mengatakan dua kata yang selalu membuat
amarah ku naik, ‘anak simpanan’. Terlebih aku sangat marah ketika wanita itu
mengungkit kejadian yang membuat Ibu ku meninggal yang disebabkan oleh diriku
sendiri.
“Ya! Il
Hwa!” Ayahku berteriak, sementara aku kini menunduk, berusaha tak ingin
menyaksikan pertengkaran itu lagi.
“Hah kau
berselingkuh dan wanita jalang itu melahirkan anak. Dan sekarang anak itu
menjadi penerus perusahaan. Tidak kusangka wanita jalang itu dan anaknya
mendapatkan poin keberuntungan,”
Mendengar
perkataan wanita itu, aku langsung terkesiap, aku tidak tahan. Aku mengenggam
pisau steak ku dengan erat, bahkan kepalan tanganku sangat erat hingga
kuku-kuku jari ku memutih.
“Jangan
memulainya lagi!” Aku berdiri dan berteriak sambil menodongkan pisau steak ke
arah wanita itu.
“Ya!
Akan ku bunuh kau dengan tanganku!,” Aku memajukan tubuhku, dan menodongkan
pisau steak itu, namun Sunghoon kakak iparku segera mencegah ku dan berusaha
melepaskan pisau steak itu dari tanganku.
“Kyuhyun
hentikan!!” Sunghoon berteriak padaku dan berusaha menahan tubuhku.
“Lepaskan
aku,” Aku menatap Sunghoon dengan sinis, lalu melihat Il Hwa dan Ahra yang
mengatup mulutnya.
“Appa,”
Sung Hoon menunjuk Ayahku, ternyata penyakit jantung ayahku kambuh. Ku lihat
Ahra dan wanita itu berhambur untuk menolong ayahku yang kini tengah dalam
keadaan pingsan. Sementara aku masih terdiam dan berdiri di tempatku, aku sama
sekali tak berminat untuk melihat kondisi Ayahku. Aku pun melenggang pergi
tanpa memperdulikan kakak ku yang sudah berteriak memanggilku berkali-kali.
Beginilah
kondisi rumah besar ini, mereka tidak akan pernah menganggap kehadiran ku di
rumah ini.
Yeon Bi POV
Kring...Kring...
Suara
gaduh apa itu? Ah dasar, aku sangat benci ketika ada yang menganggu waktu
tidurku. Mataku masih terpejam dan sama sekali tak berminat untuk membuka
mataku. Sinar matahari menerpa wajahku melalui ventilasi kamar ku, aku pun
dengan terpaksa membuka mataku. Ah ternyata daritadi alarm ku berbunyi, aku pun
segera mematikan benda bulat itu. Kini aku sudah 100 persen tersadar dari tidurku,
aku benci jadi perempuan miskin. Terkadang aku berpikir mengapa aku harus
dilahirkan miskin, tsk..lagi lagi aku berpikir seperti itu lagi. Aku menatap
kosong langit-langit kamarku, aku benci dengan hidupku sendiri. Kenapa aku
harus bekerja setiap hari demi mendapatkan beberapa uang won yang tidak bisa
membuatku kaya? Gadis-gadis di luar sana bahkan sibuk membelanjakan uangnya
untuk berburu tas,sepatu terbaru yang harga nya dua kali lipat dari gajihku. Aku
juga bukan perempuan beruntung seperti yang ada di dalam drama, dicintai oleh
seorang CEO dan menjadi kaya. Aku tersadar jika aku mengkhayal terlalu jauh,
pria biasa saja tidak ada yang mau menatap perempuan miskin sepertiku, apalagi
pria kaya. Lagi-lagi aku mendesah, aku mengetuk kepala ku sendiri.
“Aku
selalu mengeluh,” Aku pun beranjak dari tempat tidurku, dan masuk ke dalam
kamar mandi dengan langkah gontai.
Sehabis
mandi, aku menyisir rambutku yang setengah basah. Kantung mata ku bertambah
besar saja, aku menatap prihatin tubuhku dari pantulan cermin. Kini aku sudah
rapi, aku pun bersiap berangkat kerja.
Author POV
“Keadaan
tuan Cho baik-baik saja. Ini sudah seminggu. Untunglah kemarin penyakit
jantungnya kambuh dalam bentuk yang ringan,”
Kyuhyun
menyimak rentetan kata-kata yang diucapkan seorang dokter didepannya bersama
Ahra dan Ibunya. Kini ia bisa bernafas lega karena Ayahnya sudah sembuh. Ia
ingat seminggu yang lalu, penyakit jantung Ayah nya kambuh karena pertengkaran
Kyuhyun dengan Ibu tirinya itu. Dokter pribadi keluarga nya tersebut pun
berpamitan pergi, sementara Il Hwa si ibu tiri masih menatap tajam ke arah
Kyuhyun.
“Ini
semua gara-gara perbuatan mu!” Il Hwa merutuk ke arah Kyuhyun lalu berbalik dan
memutuskan untuk pergi.
“Kyuhyun-ah,
nuna harap kejadian ini tak terulang lagi,” Cho Ahra berbicara pada Kyuhyun
dengan pandangan penuh harap.
“Tsk, ya
mestinya nuna mengatakan hal ini pada ibu mu itu. Bukan dengan ku,” Kyuhyun
menyergah perkataan Ahra kakaknya.
“Ya!
Kyuhyun-ah berani nya kau,”
“Bukannya
Nuna bilang jangan memulainya?. Nuna..aku lelah, aku ingin berangkat kerja.
Jangan ganggu aku dengan ocehan mu yang ujung-ujungnya kau sangkut pautkan
dengan posisiku sebagai anak simpanan. Aku ingin hidup dengan tenang,” Kyuhyun
menatap Ahra datar.
Kyuhyun
pun kini berangsur pergi masuk ke dalam kamarnya, sekilas ia mendengar jika Ibu
tirinya sedang mengumpati dirinya bersama Ahra. Kyuhyun sudah terbiasa dengan
keadaan tersebut. Kyuhyun pun memasang dasi berwarna biru dongker dengan motif
garis, dasi kesukaannya. Baru saja merekatkan dasi nya, Kyuhyun sudah mendengar
suara ketukan dari luar pintu kamarnya.
“Hmm,
silahkan masuk,” Kyuhyun menyahuti.
“Kyuhyun-ah,”
Kyuhyun mendapati suara berat Ayah nya, ternyata pria itu sedang berdiri di
ambang pintu kamarnya.
“Kenapa Appa
kesini?” Kyuhyun menghampiri Ayah nya.
“Ayo
kita ke ruang tamu, ada hal yang harus dibicarakan,”
Kyuhyun
pun mengikuti langkah Ayah nya, lagi-lagi ia harus berkumpul dengan keluarga
ini. Ahra, Sunghoon dan Ibu tirinya sudah duduk manis di ruang tamu dan menatap
Kyuhyun yang menuruni satu persatu anak tangga rumahnya. Kini Kyuhyun duduk di
samping kakaknya.
“Apa
yang ingin kalian bicarakan?” Kyuhyun membuka suaranya.
“Appa
sudah memberitahumu sejak lama kan, bahwa kau akan menikah dengan anak anggota
dewan Lee Byun Suk,”
“Oh itu,
lalu apa masalahnya?”
“Pernikahan
mu dengan anak dewan Lee akan dipercepat,” Ayah Kyuhyun kembali melanjutkan
perkataannya.
“Kenapa
dipercepat?” Kyuhyun menyanggah dengan nada tak terima.
“Para petuah
keluarga kita sudah protes dengan Appa, mereka bilang jika penerus perusahaan
ini harus mempunyai keturunan, jika tidak..Appa tidak yakin kalau kau akan menjadi penerus Cho Group,”
“Hah
dasar, sudah ku tebak,” Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar sambil mengacak
rambut nya.
“Pertemuan
keluarga kita dengan keluarga Lee Byun Suk akan diadakan besok, pernikahan ini
dipercepat juga karna Lee Byun Suk akan mencalonkan diri menjadi presiden, jadi
sebelum pemilu ia ingin anaknya segera dinikahkan dengan mu,” Kyuhyun menyimak
perkataan Ayahnya.
“Baiklah,
aku tidak masalah. Lagi pula pernikahan ini tidak ada yang menghalanginya, aku
tidak punya pacar jadi nikahkan saja,” Kyuhyun menjawab pasrah.
“Yeobo,
apa aku boleh bertanya sesuatu dengan Kyuhyun?” Il Hwa meminta izin pada
suaminya, dan dibalas dengan anggukan oleh Tuan Cho.
“Kyuhyun-ah
apa kau masih berhalusinasi?” Tiba-tiba Il Hwa bertanya, Sontak seisi ruangan
tersebut menatap Kyuhyun dengan prihatin, Kyuhyun mendongakkan kepalanya.
“Apa
maksud Eomma?” Kyuhyun menyahuti Ibu tirinya.
“Kyuhyun-ah
kemarin kau memanggil pelayan rumah ini dengan sebutan ‘eomma’, apa kau meminum
obat penenang mu dengan rutin?” Cho Ahra menimpali lalu menatap Kyuhyun
khawatir.
“Kalian
tidak perlu mengkhawatirkanku,” Kyuhyun mengepal tangannya dengan kuat, ia
seolah-olah diperlakukan seperti orang yang sakit jiwa.
“Kyuhyun-ah
sebentar lagi Appa sudah memanggilkanmu psikiater, dia akan memberikanmu
solusi,” Ayah Kyuhyun menimpali.
“Tidak
perlu, aku bukan orang gila. Apa kalian mengerti?” Kyuhyun menatap tajam Ayah
nya.
“Ini
demi kebaikan mu Kyuhyun-ah, sebelum kau menikah kau harus sembuh. Kau selalu
saja berhalusinasi dan mengingat kecelakaan itu,” Il Hwa melanjutkan
perkataannya.
“Tidak
usah ikut campur urusann ku!” Emosi Kyuhyun makin membuncah.
“Kyuhyun-ah
ini demi istrimu nanti, kau tau..kau selalu menyakiti orang-orang di sekitarmu,
lalu kau juga selalu berhalusinasi tentang Ibumu, temuilah psikiater, sebelum
kau menikah,” Ahra menimpali.
Brakk!
Kyuhyun memukul meja di depannya, membuat keluarga nya begitu terkejut. Ini
tidak adil, ia tidak mau diperlakukan seperti ini lagi, seolah-olah ia adalah
orang gila.
“Aku
tidak gila!” Kyuhyun berteriak.
“Kyuhyun-ah
hentikan!” Sunghoon ikut berdiri, namun Ahra, Il Hwa dan Ayahnya hanya terdiam
menatap Kyuhyun.
“Kalian
sudah keterlaluan. Kalian menganggapku gila? Aku tidak gila! Sudah ku katakan
aku tidak gila!” Kyuhyun mencoba mengatur nafasnya yang tak beraturan.
“Cepat
turuti perkataan Appa dan temuilah psikiater!” Ayah Kyuhyun ikut berdiri sambil
menunjuk Kyuhyun.
“Tidak!
Aku tidak mau! Aku tidak gila!”
Kyuhyun
kembali berteriak, lalu berangsur pergi tak memperdulikan keluarganya. Ia sudah
sangat marah, keluarga nya terus saja memperlakukannya seperti ini. Tsk,
Kyuhyun sudah muak. Kyuhyun pun melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, ia
tak peduli dengan jalanan yang ramai. Saat berhenti di lampu merah, Kyuhyun
melihat seorang wanita yang tampak dikenalnya, wanita yang selalu menatapnya
hangat dan tak pernah berbicara kasar padanya. Ia begitu merindukan sosok itu,
merindukan suara wanita itu. Merindukan Ibu nya. Kyuhyun pun menghentikan
kendaraannya di depan toko, dengan cepat ia mengejar wanita yang diyakini nya
adalah Ibu nya. Kyuhyun berlari mengejar wanita itu. Persetan dengan halusinasi
yang keluarga nya katakan, Kyuhyun merasa ini tampak nyata, dan ia yakin ia
sedang tidak berhalusinasi.
“Eomma!
Jangan pergi!” Kyuhyun mengejar wanita itu dengan langkah gontai, ia
mengendurkan dasinya dan menatap nanar wanita yang membelakanginya tersebut.
“Eomma!!”
Kyuhyun memanggil wanita itu dengan suara yang serak.
“Eomma
ku mohon!” Kyuhyun masih memanggil wanita itu, namun wanita itu sama sekali tak
mengindahkan Kyuhyun yang memanggilnya.
Author POV
Yeon Bi
berlari dengan kencang, bisa-bisanya ia terlambat. Gadis itu melirik jam
tangannya, sial ia terlambat 10 menit. Bisa-bisa tuan Kim akan memarahinya
habis-habisan. Saat tiba di persimpangan jalan tempat untuk menyebrang, Yeon Bi
mendengar samar-samar suara pria yang berkali-kali memanggil Ibunya. Dasar pria
aneh—pikir Yeon Bi. Gadis itu mendongakkan kepalanya, melihat tanda untuk
menyebrang sudah hijau, gadis itu pun kembali melanjutkan langkahnya dengan
berlari.
“Eomma!”
Lagi-lagi Yeon Bi mendengar suara pria yang berteriak. Namun Yeon Bi tak memperdulikannya,
ia berlari kecil. Cuaca Seoul juga sedang tak mendukung, sebentar lagi pasti
akan turun hujan.
Yeon Bi
berhenti berlari saat merasa tangannya ditarik oleh seseorang, Yeon Bi pun
memutar kepalanya. Ia melihat seorang pria jangkung menatapnya nanar, dan
menarik pergelangan tangannya dengan kuat seakan-akan tak mau membiarkan
dirinya pergi. Yeon Bi mengernyit, tidak ada sepatah kata pun yang dikatakan
pria berkulit putih tersebut. Ternyata yang menarik pergelangan tangannya
adalah Cho Kyuhyun.
Kyuhyun
pun menarik wanita tersebut ke dalam pelukannya, sontak Yeon Bi terkejut ketika
pria tersebut tiba-tiba memeluknya, Yeon Bi bersandar pada dada bidang Kyuhyun.
Sangat nyaman ketika ia menghirup aroma maskulin pria tersebut, namun ia masih
tak mengerti apa penyebab pria tersebut memeluknya dan mendekapnya erat seperti
ini. Blush, pipi Yeon Bi memerah
ketika ia menyadari orang-orang di sekitar mereka berbisik, Yeon Bi baru sadar
jika ia berpelukan di tengah jalan dan orang-orang sibuk berlalu lalang untuk
menyebrang. Yeon Bi pun mendorong kuat tubuh Kyuhyun, hingga pelukan mereka
terlepas.
“Ya! Kau
sangat tidak sopan!” Yeon Bi memekik ke arah Kyuhyun, ia masih mengatur deru
nafasnya dan jantungnya yang berdegup kencang.
“Eomma!
Aku menemukanmu!” Kyuhyun tersenyum tipis sambil menatap kosong ke arah Yeon
Bi.
“Hah?
Eomma?” Yeon Bi menyahuti Kyuhyun, Yeon Bi bisa menarik opsi jika pria di
hadapannya kini tengah berhalusinasi.
“Maaf
aku bukan Ibumu,” Yeon Bi pun melenggang pergi, namun pria itu lagi-lagi menarik
lengannya.
Kyuhyun
menatap wanita di depannya dengan tatapan kerinduan, namun detik berikutnya
wajah wanita tersebut berubah menjadi wanita muda. Kyuhyun sedikit mengendurkan
gengamannya pada Yeon Bi. Ternyata benar, ia sudah berhalusinasi. Wanita yang
dikejarnya bukanlah sosok Ibu nya. Tanpa
disadari keduanya, tanda rambu penyebrangan sudah berwarna merah. Yeon Bi masih
mengernyitkan dahinya ketika pria di hadapannya tak membiarkannya pergi.
Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara klakson mobil dari kejauhan. Yeon Bi
sangat terkejut dan berusaha berlari, namun tangan Kyuhyun masih menariknya dan
masih menatapnya dengan tatapan kosong.
“Tuan!
Ada mobil di depan mu!” Yeon Bi berusaha melepaskan genggaman Kyuhyun.
“Tuan!
Ku mohon!” Yeon Bi memohon, namun Kyuhyun tak menghiraukannya.
“Oh
tidak! Awas!”
Yeon Bi
mendorong Kyuhyun, tiba-tiba ada sebuah mobil melaju dengan kencang. Kyuhyun
pun tersungkur dekat trotoar jalan, sementara wanita yang ia yakini sebagai
Ibunya sudah terkapar di jalan dengan kondisi tidak sadarkan diri. Rintik-rintik
hujan pun membasahi jalanan Seoul. Kyuhyun masih tak bergeming. Orang-orang pun
berdatangan melihat kondisi Yeon Bi dan berusaha memanggil ambulans untuk
pertolongan pertama, sementara Kyuhyun, ia begitu gemetar dan kejadian ini
mengingatkannya pada kejadian 10 tahun lalu. Kecelakaan ia bersama Ibu nya.
“Eomma...,”
Kyuhyun meracau tak jelas.
Kejadian
ini sangat sama, Ibu Kyuhyun meninggal karena menyelamatkan Kyuhyun, sehingga
tubuh Ibu nya terhempas ke jalanan setelah ditabrak sebuah mobil dan akhirnya
dinyatakan meninggal. Kyuhyun seperti mengalami sebuah de-javu. Mata Kyuhyun
pun terpejam, dan ia tak sadarkan diri.
I Wanna Be Your Cinderella
Lee Yeon
Bi perlahan membuka matanya, kepala nya terasa pening, samar-samar retina
matanya menangkap kedua wanita berbaju hitam putih yang tengah duduk di pinggir
ranjang nya. Mata Yeon Bi pun terbuka. Ia tidak bisa mengingat apa pun yang
terjadi. Tunggu dulu..kenapa dirinya bisa ada di kamar sebesar ini? Yeon Bi pun
terduduk lalu menatap bingung kedua pelayan di hadapannya.
“Dimana
aku?” Yeon Bi membuka suaranya.
“Nona
baru saja mengalami kecelakaan, nona sudah 1 hari tidak sadar dan dirawat di
rumah sakit. Dokter bilang keadaan nona baik-baik saja, jadi tuan besar membawa
nona pulang ke rumah,” Salah satu pelayan justru menjawab apa yang bukan
ditanyakan oleh Yeon Bi.
“Aku
bertanya, aku dimana? Aku tidak tanya bagaimana keadaanku,” Yeon Bi merutuk
sebal pada pelayan tersebut.
“Tunggu
dulu nona, kami harus memberitahu keadaan anda pada tuan besar,” Tanpa menjawab
pertanyaan yang dilontarkan Yeon Bi, pelayan tersebut justru pergi untuk
memanggil si tuan rumah.
Yeon Bi
pun memutuskan untuk berdiri, walaupun kepala nya masih sangat sakit. Ia meraba
tangan sebelah kirinya yang lecet, sebenarnya apa yang terjadi? Demi Tuhan,
Yeon Bi tak ingat apa-apa tentang kejadian yang menimpanya. Tak lama waktu
berselang, Yeon Bi dikejutkan dengan kehadiran seorang pria berusia 50 tahun di
ambang pintu kamar tersebut. Yeon Bi langsung memutar kepalanya.
“Maaf,
anda siapa?” Yeon Bi membuka suaranya dengan tatapan bingung.
Tanpa
bicara apa-apa, pria itu segera merengkuh Yeon Bi ke dalam pelukannya, aneh.
Siapa dia? Yeon Bi sama sekali tak mengenalinya. Kepala Yeon Bi rasanya
berputar-putar mengetahui fakta jika ia sudah berada di rumah milik orang kaya
dan dipeluk oleh si pemilik rumah. Apa maksudnya semua ini? Yeon Bi pun segera
melepaskan pelukan pria tua itu.
“Anda
siapa?” Yeon Bi bertanya dengan hati-hati.
“Aku ayahmu
Yeon Bi-ya, Appa sangat merindukanmu,”
“Appa?”
Yeon Bi
ingat ketika ia berusia 2 tahun Ayah dan Ibunya bercerai. Hubungan kedua orang
tua nya tidak direstui oleh kedua orang tua Lee Byun Suk yang merupakan ayah
Yeon Bi. Sejak saat itu Ibu Yeon Bi membawa dirinya pergi ke Busan dan Ibu nya
berusaha untuk menjauhi Yeon Bi dari ayahnya. Kehidupan Yeon Bi dan Ibu nya pun
tak seperti Lee Byun Suk. Setelah bercerai, setahun kemudian Lee Byun Suk
menikah lagi namun dari pernikahan keduanya ia tak dikaruniai anak. Selama ini
Yeon Bi memang tak pernah mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Ayah nya
selama ini. Ia akui, ia sangat merindukan sosok yang kini berada di hadapannya.
Yeon Bi pun segera memeluk Lee Byun Suk kembali.
Kyuhyun POV
Samar-samar
aku melihat keluarga ku kini tengah berkumpul mengelilingiku. Aku tidak tahu
apa yang terjadi dengan ku. Aku juga tidak ingat kejadian yang telah menimpaku.
Sekarang pandangan ku terasa jelas, ada Ayah, Ibu , Kakak ku dan Kakak ipar ku
yang tengah berdiri menatapku. Ada apa?
“Apa
yang terjadi?” Aku menggumam dengan suara sedikit parau.
“Kau
mengalami kecelakaan Kyuhyun-ah, untunglah kau hanya pingsan dan tidak
mengalami luka,” Ahra Nuna menjelaskan padaku apa yang terjadi.
“Appa
akan memanggilkan dokter untuk memeriksa keadaanmu,” Aku hanya mengangguk
mendengar suara Ayahku, benar, tubuhku baik-baik saja, aku tidak merasa sakit
pada salah satu organ tubuhku.
“Kyuhyun-ah
apa kau tau? Karna kau, pertemuan untuk membicarakan pernikahanmu dengan anak
anggota dewan Lee Byun Suk batal,” Wanita itu lagi-lagi membuka suaranya untuk
menghinaku.
“Eomma,”
Ahra Nuna menarik lengan wanita itu, lalu berangsur pergi.
Aku
sudah terbiasa dengan perkataan Ibu tiriku, jadi aku sama sekali tak
menghiraukannya. Aku pun berdiri dan bersiap-siap untuk meninggalkan rumah
sakit ini.Tsk,jika mengingat pernikahan itu aku jadi muak, aku sudah tahu
persis bahwa pernikahan ini hanyalah urusan bisnis semata, dan aku lah yang
akan menjadi perantara bisnis mereka.
Yeon Bi POV
Sudah 1 bulan aku tinggal
di rumah besar ini, aku hidup dengan sangat tenang. Tuhan berarti sangat adil,
sepeninggal Ibu ku aku selalu hidup miskin dan bekerja part-time untuk tetap
hidup. Kini aku sudah terbiasa dengan kehidupan orang kaya, seperti yang aku
inginkan. Aku tak perlu lagi bersusah payah bekerja untuk mendapatkan beberapa
uang won lagi. Tak disangka jika aku adalah seorang anak Lee Byun Suk, anggota
dewan terkenal seantero korea yang akan mencalonkan diri menjadi presiden. Aku
juga hidup bersama Ibu tiriku, ia sangat baik denganku dan memperlakukanku
dengan sangat baik seperti anak kandungnya sendiri. Tuhan..terima kasih. Aku
sangat bahagia dengan kehidupan ku sekarang. Mimpi ku semua nya sudah menjadi
kenyataan.
Kini aku menatap diriku
di pantulan cermin kamar besar ku, aku sudah sangat cantik. Dan mimpiku yang
terakhir adalah menjadi pasangan seorang pangeran. Haha konyol memang, aku
menerima saja perjodohan ini tanpa sedikit pun berniat untuk menolaknya. 2
minggu yang lalu Ayah ku memang menjelaskan tentang perjodohan ini, aku harus
membahagiakan dirinya, aku tau pria pilihannya adalah yanng terbaik untuk ku.
Aku dengar nama pria yang akan menikah dengan ku bernama Cho Kyuhyun, seorang
pria yang merupakan penerus CHO Group. Kini aku tengah bersiap-siap untuk pergi
ke acara pertemuan keluarga antara keluarga ku dan keluarga CHO Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar